Translate

Minggu, 08 Juli 2012

Pemanfaatan Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Sebagai Menu Diet Therapy Herbal untuk Penderita Diabetes Mellitus


Pemanfaatan Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Sebagai Menu Diet Therapy Herbal untuk Penderita Diabetes Mellitus
Pendahuluan

Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit yang dikarenakan kurang atau tidak adanya insulin di dalam tubuh. Insulin merupakan suatu hormon yang dihasilkan oleh pankreas. Insulin berfungsi untuk meningkatkan penyimpanan karbohidrat, lemak, dan protein. Insulin mempunyai peran yang sangat penting dalam proses glikogenesis, yaitu perombakan glukosa menjadi glikogen dalam hati dan otot.Insulin juga bertanggung jawab dalam proses lipogenesis yang merupakan proses pembentukan trigliserida dan lemak. Diabetes Mellitus biasanya merupakan penyakit seumur hidup. Tujuan pengobatan Diabetes Mellitus adalah untuk mengurangi gejala yang terjadi , mengembalikan tingkat gula darah dalam keadaan normal, serta untuk mencegah terjadinya komplikasi. Diabetes yang dibiarkan tanpa pengobatan bisa menyebabkan komplikasi dan akan sangat berbahaya bagi tubuh. Penderita Diabetes hendaknya mengurangi makanan yang digoreng, menghindari alcohol, dan makanan yang mengandung kadar garam yang tinggi, karena pemasukan kalori kedalam tubuh haruslah dijaga agar tubuh tetap bisa mengendalikan glukosa atau kadar gula dalam darah.
Penyakit DM dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang dapat membahayakan jiwa maupun mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Komplikasi tersebut bisa berupa komplikasi akut maupun kronis. Komplikasi akut terjadi jika kadar glukosa darah seseorang meningkat atau menurun dengan tajam dalam waktu relatif singkat. Kadar glukosa darah bisa menurun drastis jika penderita menjalani diet yang terlalu ketat. Perubahan yang besar dan mendadak dapat berakibat fatal. Dalam komplikasi akut dikenal beberapa istilah sebagai berikut:
1. Hipoglikemia adalah keadaan seseorang dengan keadaan kadar gula darah diatas normal. Gejala hipoglikemia ditandai dengan munculnya rasa lapar, gemetar, mengeluarkan keringat, berdebar-debar, pusing, gelisah, dan penderita bisa menjadi koma.
2. Ketoasidosis diabetik-koma diabetik yang diartikan sebagai keadaan tubuh yang kekurangan insulin dan bersifat mendadak akibat infeksi, lupa suntik insulin, pola makan yang terlalu bebas atau stress.
3. Koma hiperosmoler non ketotik yang diakibatkan adanya dehidrasi berat, hipotensi, dan shock. Karena itu, koma hiperosmoler non ketotik diartikan sebagai keadaan tubuh tanpa penimbunan lemak yang menyebabkan penderita menunjukkan pernapasan yang cepat dan dalam (kusmaul).
4. Koma lakto asidosis yang diartikan sebagai keadaan tubuh dengan asam laktat yang tidak dapat diubah menjadi bikarbonat. Akibatnya, kadar asam laktat dalam darah meningkat dan seseorang bisa mengalami koma.
Sedangkan pada komplikasi Kronis diartikan sebagai kelainan pembuluh darah yang akhirnya bisa menyebabkan serangan jantung, gangguan fungsi ginjal, dan gangguan saraf. Komplikasi kronis sering dibedakan berdasarkan bagian tubuh yang mengalami kelainan, seperti kelainan di bagian mata, mulut, jantung, urogenital, saraf, dan kulit
Sebelum ditemukan insulin (1928) dan obat oral hipoglikemik, bentuk terapi utama penderita diabetes mellitus adalah terapi dengan menggunakan tanaman obat ( Bailey dan Flat, 1990). Para orang tua dan nenek moyang kita dengan pengetahuan dan peralatan yang sederhana telah mampu mengatasi problem kesehatan. Berbagai macam penyakit dan keluhan ringan maupun berat diobati dengan memanfaatkan ramuan dari tumbuh-tumbuhan tertentu yang mudah didapat di sekitar pekarangan rumah dan hasilnya pun cukup memuaskan(Thomas,1992). Salah satu obat tradisional yang digunakan secara turun temurun adalah buncis sebagai penurun kadar glukosa darah.
Buncis (Phaseolus vulgaris L.)

a. Sistematika buncis
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (b erbunga)
Classis : Magnoliopsida (b erkeping dua / dikotil)
Sub-Classis : Rosidae
Ordo : Fabales
Familia : Fabaceae ( suku polong-polongan)
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus vulgaris L.

b. Morfologi tanaman
Tanaman buncis merupakan semak yang menjalar, tingginya dapat mencapai 2-3 meter, dapat tumbuh baik pada ketinggian tempat 1.000-1.500 m dpl. Batang buncis berwarna hijau, tegak, bulat, lunak dan membelit. Sementara daunnya merupakan daun majemuk, berbentuk lonjong, panjangnya sekitar 8-13 cm dan lebar 5-9 cm, berambut dengan ujung meruncing, pangkal membulat, tepi rata, pertulangan menyirip, tangkai persegi, beranak daun tiga, tidak berwarna hijau tua. Bunga buncis merupakan bunga majemuk, berbentuk tandan yang tumbuh di ketiak daun, panjang tangkai sekitar 5 cm, warna hijau keunguan. Kelopak bunga berbentuk segitiga, berambut, panjang 2-3 cm, mahkota berbentuk kupu-kupu dan berwarna ungu, benang sari berlekatan dan berwarna putih, serta memiliki rambut berwarna ungu. Buah buncis merupakan buah polong dengan panjang sekitar 10 cm. bila masih muda, buah berwarna hijau. Buncis dapat dipanen saat berumur 7-8 minggu setelah tanam

c.Kandungan kimia dan gizi

Kandungan kimia dalam buah, batang, dan daun adalah alkaloid, saponin, polifenol, dan flavonoid, asam amino, asparagin, tannin, fasin(toksalbumin). Sementara kandungan kimia bijinya adalah glukoprotein, tripsin inhibitor, hemaglutinin, stigmasterol, sitosterol, kaempesterol, allantoin dan inositol. Kulit biji mengandung leukopelargonidin, leukosianidin, kaempferol, kuersetin, mirisetin, pelargonidin, sianidin, delfinidin, pentunididin dan malvidin. Dan buncis segar mengandung vitamin A dan vitamin C. Sedangkan kandungan gizinya, pada setiap 100 g buncis terkandung 24 g protein, 0.2 g lemak, 7.7 g karbohidrat, 6.5 kalsium, dan 1.1 zat besi.

Manfaat buncis bagi kesehatan
Buncis merupakan sejenis sayur kacang yang berbuah dan punya banyak khasiat yang tidak dimiliki pada tumbuhan sekeluarga dengannya. Sayur yang kaya dengan protein dan vitamin yang dapat membantu dalam pemenuhan kebutuhan gizi kita ini, juga dapat membantu menurunkan kolesterol, mencegah kanker, menstabilkan tekanan darah serta mengontrol insulin dan gula darah. Jadi yang punya penyakit diabetes dan darah tinggi silakan banyak-banyak mengkonsumsi buncis. Bukan hanya itu, kandungan serat dan enzim yang terdapat pada buncis konon juga membantu mengatur fungsi pencernaan sehingga mencegah ambeien, dan menurunkan berat badan. Buat yang diet dan ingin menurunkan berat badan, jadikan saja buncis ini sebagai camilan di meja.
Manfaat buncis bagi penderita Diabetes Mellitus
Selain enak dinikmati sebagai lalapan, buncis juga berkhasiat mencegah dan mengobati Diabetes Mellitus. Mungkin belum banyak orang yang tahu tentang manfaat buncis, tapi bagi mereka yang gemar memakan buncis, tanpa disadari sayuran berukuran mini ini dapat mencegah timbulnya Diabetes Mellitus. Setiap 1 liter darah manusia sehat mengandung gula sekitar 800-1000 miligram. Hormon yang paling berperan dalam dalam mengatur kadar gula adalah hormone insulin. Hormon ini dihasilkan secara alamiah oleh tubuh dari organ tubuh yang bernama pankreas. Pankreas terletak di dekat hati. Hormon insulin bertugas mengatur agar kadar gula dalam darah tetap seimbang ketika tubuh dalam keadaan tegang, lapar, ataupun kenyang. Cara kerja insulin adalah dengan mengubah gula ( glukosa ) yang berlebih dalam darah menjadi glikogen yang kemudian disimpan didalam hati untuk digunakan sebagai persediaaan. Kadar gula akan naik jika gula yang berasal dari makanan atau miniman yang masuk ke dalam tubuh telah masuk melalui dinding usus. Saaat inilah pankreas akan membuat insulin. Seseorang akan menderita Diabetes Mellitus apabila pankreasnya hanya dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang sedikit, atau mungkin pankreasnya tidak bisa menghasilkan insulin sama sekali. Zat dalam buncis yang sangat berperan dalam pencegahan dan pengobatan Diabetes Mellitus adalah B-Sitosterol dan Stigmasterol. Dengan bantuan kedua zat inilah pankreas dapat terangsang untuk memproduksi insulin. Namun yang perlu diperhatikan adalah bahwa B-sitosterol dan Stigmasterol hanya berperan untuk merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin tanpa menyebabkan terjadinya Hipoglemik, yaitu suatu keadaan dimana tingkat gula dalam darah berada pada keadaan dibawah kadar normal. Dengan demikian, pemakaian buncis ini aman bagi tubuh.
Hal tersebut terungkap dalam disertasi Yayuk Andayani, yang telah mempresentasikan penelitiannya berjudul “Mekanisme Aktivitas Antihiperglikemik Ekstrak Buncis pada Tikus Diabetes dan Identifikasi Komponen Aktif” untuk memperoleh gelar doktor di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), beberapa waktu lalu.
Dalam penelitiannya, Yayuk menggunakan tikus putih sebagai binatang percobaan. Tikus putih berusia tiga bulan itu oleh Yayuk diberi perlakuan induksi diabetes. Artinya, “dengan sengaja” si tikus putih dibuat mengidap diabetes melitus. Sebelum diinjeksi dengan diabetes, tikus tersebut telah diberi ekstrak buncis. Ternyata dalam waktu 30 menit tikus-tikus percobaan kembali normal, tanpa mengalami penurunan pada tingkat hipoglikemik (di bawah kadar gula normal).
Timbul pertanyaan, apa sih “kesaktian” buncis sehingga hanya dalam waktu ½ jam bisa menurunkan kadar gula dalam darah hingga batas normal.
Berdasar analisis Yayuk, di dalam buncis terkandung zat yang dinamakan B-sitosterol dan stigmasterol. Kedua zat inilah yang mampu meningkatkan produksi insulin.
Resep menu olahan buncis untuk diet therapy herbal penderita DM
Pada hakekatnya seorang penderita penyakit menahun seperti diabetes, sedapat mengkin harus dapat mengawasi dan mengatur hidupnya sendiri dan melakukannya sepanjang umur hidupnya. Bilamana ini dilakukan dengan seksama dan cermat, seorang penderita diabetes dapat hidup relatif normal, melakukan pekerjaan sediakala sehari-hari, dan tidak perlu selalu dirawat dirumah sakit atau menjauhkan diri dari masyarakat sebagai seorang penyandang cacat. Dan Perlu dicamkan bahwa diabetes tidak bisa disembuhkan, tetapi dapat dikendalikan. Usaha yang dapat dilakukan untuk menormalkan Penderita Diabetes mellitus yaitu salah satunya bisa dengan melakuakan diet therapy herbal, dengan memanfaatkan menu olahan masakan dari tanaman yang memiliki maanfaat penting bagi penderita diabetes mellitus, yaitu untuk menurunkan atau menormalkan kadar gula darah penderita diabetes mellitus. Salah satunya yaitu dengan menggunakan buncis.
Untuk memperoleh hasil yang maksimal, penderita diabetes mellitus disarankan dalam diet therpy herbal (buncis)nya, mengkonsumsi buncis tiga kali sehari dengan takaran masing-masing kurang lebih 250 gram. Dan yang harus diperhatikan adalah pengkonsumsian buncis ini haruslah teratur, sehingga hasil yang dicapai tidak mengecewakan. Selain itu pola makan tetap harus dijaga agar khasiat buncis dapat benar – benar terasa.
Berikut adalah beberapa menu olahan buncis:
1.Sup Buncis dan Wortel

Bahan:
- 1 buah wortel
- 1 buah kentang
- 250 g buah buncis
- 1 mangkuk sedang macaroni (rebus sebentar)
- Air secukupnya
Bumbu:
- 8 batang daun bawang merah
- 3 lembar daun seledri
- 6 sendok makan mentega
- 3 buah tomat
Cara Memasak:
1. Kentang, buncis, dan wortel dicuci bersih, kemudian dipotong sesuai selera. Rebus seluruhnya sampai lunak.
2. Iris tipis tomat dan tumis hingga layu.
3. Campurkan tumisan tomat dengan daun seledri dan daun bawang merah yang sudah dirajang. Campurkan ke dalam sayuran.
4.Masukkan macaroni, tambahkan garam dan penyedap. Aduk rata. Kemudian Sajikan

2.Sup daging buncis labu

bahan:
- daging sapi setengah kilo (potong kotak-kotak)
- buncis 250 g (potong panjang-panjang)
- labu siam 3 biji (potong kotak-kotak)
- air
- seledri iris tipis
bumbu
- bawang bombay iris tipis
- 1 tomat besar belah jadi 6
- 5 cabe merah iris tipis
- merica bubuk
- ketumbar bubuk
- 3 lembar daun salam
- kecap manis
- garam
- gula
cara memasak
• masukkan daging kedalam panci
• masukkan semua bumbu, aduk2 sebentar, hingga tomat layu (tidak usah pake minyak)
• masukkan air untuk merebus daging sampai empuk
• setelah daging empuk masukkan irisan buncis dan labu siam
• masak hingga semua bahan empuk dan angkat
• sajikan dan beri taburan irisan seledri.

3. Salad Buncis

Bahan:
1. 2 sdm minyak zaitun untuk menumis
2. 1 siung bawang putih, cincang halus
3. ½ sdt merica bubuk
4. 1 sdt garam
5. 200 gram buncis muda, potong 2 cm
6. 500 ml air kaldu ayam
7. 50 gram tomat cheri, belah dua
8. 3 butir telur rebus, potong-potong
9. 1 tangkai seledri, potong-potong
Saus:
1. 4 sdm minyak zaitun
2. 1 sdm air jeruk lemon
3. ½ sdt merica
Cara Membuat Resep Masakan Salad Buncis:
1. Tumis bawang putih, merica bubuk dan garam. Masukkan buncis muda, tuangi kaldu. Didihkan, lalu matikan api.
2. Masukkan irisan tomat cheri, aduk sampai seluruh bahan tercampur rata. Atur dalam piring, tambahkan potongan telur rebus dan seledri. Simpan dalam lemari pendingin, sajikan dingin.

4. Salad buncis dengan biji wijen

Bahan :
- 250 gr buncis muda. Buang ujungnya. Cuci dan tiriskan.
- 2 sm cuka beras
- 2 sm kecap (kikkoman)
- 1/2 sm minyak wijen
- 1 st biji wijen, sangrai sampai keemasan.
Cara membuat :
1. Isi panci besar (yang kira2 cukup besar utk 250 gr buncis) dengan air yang cukup untuk merendam buncis.
2. Masak air sampai mendidih. Masukkan buncis aduk sampai buncis terendam semua.
3. Biarkan buncis di dalam panci sekitar 2 menit, kemudian matikan api kompor.
4. Angkat dan celupkan buncis ke dalam mangkok besar berisi air dengan es batu. Tujuannya supaya buncis tidak menjadi terlalu lunak dan tetap garing. Karena biarpun dikeluarkan dari air panas, proses pemasakkan buncis tetap berlangsung. Jadi dengan dimasukkan ke air es akan menghentikan proses tersebut.

5. Setelah buncis dingin, keluarkan dan tiriskan. Atur buncis di mangkok penyajian.
6. Campur cuka, kecap dan minyak wijen. Aduk rata. Siramkan ke buncis. Aduk rata. Sebelum disajikan, taburkan biji wijen.

5. Jus Buncis

Bahan :
250 g buncis
Alat :
Blender
Cara membuat:
1. Cuci buncis
2. Potong ujung-ujung buncis dan potong jadi kecil-kecil
3. Kemudian di blender
4. Siap disajikan

Kesimpulan
Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit yang dikarenakan kurang atau tidak adanya insulin di dalam tubuh, Sehingga kadar gula di dalam tubuh akan meningkat. Salah satu upaya untuk menormalkan kadar gula didalam tubuh penderita dapat dilakukan dengan diet therapy herbal dengan memanfaatkan tumbuhan yang mempunyai peranan dalam membantu menurunkan dan menormalkan kadar gula dalam tubuh penderita, salah satunya yaitu tanaman buncis, tanaman buncis mengandung zat B-Sitosterol dan Stigmasterol yang dapat merangsang pankreas untuk memproduksi insulin lebih banyak. Sehingga tanaman buncis ini dapat dimanfaatkan untuk dijadikan menu makanan dalam diet therapy herbal bagi penderita diabetes mellitus.


DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.2009.Kandungan gizi buncis.http://www.geocities.com/andryan_pwt/foodsecret.html.Diakses tanggal 4 juni 2011
Anonymous.2010.Khasiat buncis untuk kesehatan.http://id.google.org/google/khasiat buncis untuk kesehatan.Diakses tanggal 4 juni 2011
Anonymous.2010.Lawan kencing manis dengan buncis.http://blogspot.com.Diakses tanggal 4 juni 2011
Anonymous.2010.Manfaat buncis untuk penderita diabetes mellitus.http://Meikafitri.blogspot.com.Diakses tanggal 4 juni 2011
Anonymous.2010.Salad buncis dengan biji wijen.http://blogspot.com.Diakses tanggal 4 juni 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar